Wednesday, November 28, 2012

Syukurku


Hening malam yang sunyi
Sesekali kedengaran melodi para penghuni
Dicelahan sepi itu
Teriakan si kecil memecahi
Senyuman ibu terpotret indah
Menghapuskan segala perit dan jerih
Langsung terbit sinar syukur
Hanya saja buat Sang Pemberi
Bermulalah tabir hidupmu wahai bayi
Dipentas dunia kau mengorak gerak
Kau mendewasa bersama rakan
Kau menilik penuh kepakuan
Pelbagai ragam dan garam akan halnya manusia
Disatu sudut kau melihat
Manusia ketawa girang
Girang mengumpul harta dan emas
Ketawa bersama insan tersayang
Namun tanpa kau duga
Disatu sudut yang gelap
Terperosok jauh dari pandangan
Wujud insan yang meratap merintih meminta-minta
Mengemis kasih meronta sayang
Wujud dibenak mu siapakah mereka?
Apakah halnya insan-insan ini?
Dihujung hari itu kau termenung
Memikirkan akan hal dirimu
Dirimu yang terselimut seribu kebahagian
Dirimu yang diulit intan dan permata
Makan minum mu serba mewah
Namun..
Pernahkah kau? Wujudkah dinuranimu?
Rasa syukur pada Dia Sang Pemberi?
Teringatku sabda Tuhan
Bersyukurlah padaKu, kelak Aku melimpahkan nikmatKu…


Naina

Friday, November 23, 2012

Detik


Detik
Merangkak
Setapak demi setapak
Kiri kanan manusia sibuk berlari
Ku berdiri kekakuan
Terpaku mataku dicelahan kalutan
Menadah rintik hujan
Mengharap Rahmat Sang Tuhan
Turun membasahi jiwa yang kontang
Detik
Berjalan
Selangkah demi selangkah
Depan belakang manusia kian sibuk
Mengaut emas dan perak
Ku berdiri kekeliruan
Kemana hendakku menapak
Masa semakin ligat berlari
Aku masih kosong
Kosong ditelan zaman
Kosong amal kosong bekal
Rambut kian menguban
Kulit kian mengedut
Hati kian gersang
Dahagakan iman
Oh Tuhan
Ku Rindukan Teman
Yang pernah memimpin tanganku
ke jalanMu yang Terang...


Naina



Saturday, November 10, 2012

anehnya manusia..


Manusia..
Satu ciptaan yang aneh
Saban hari menghidu udara segar
Namun entah wujudkah rasa syukur dinurani?
Saban hari dihidang santapan mewah
Terdetikkah rasa syukur pada Sang Pemberi?
Tiap waktu berdoa memohon ampunan dari-Nya
Namun tidak terdetik mengampunkan taulannya
Hebatkah engkau manusia?
Setiap hari mendabik dada
Mengaku aku lah yang ini, akulah yang itu
Tanpa menyedari
Semuanya datang dari Ilahi
Sibuk membuka pekung didada orang
Sehingga terlupa cerminkan susuk sendiri
Inikah kau yang bernama manusia?
Yang konon-kononnya
Dadamu terisi Iman dan Taqwa
Tetapi..
Tidak kelihatan pula Taqwa itu dipergerakanmu
Ah.. inikah kau yang mengaku muslim?
Manusia…
Sungguh aneh kamu semua.
Ya, amat aneh.

Friday, November 09, 2012

dicelahan rinai hujan


Detik-detik sepi
Menanti bayangmu 
Hati yang mati
Dahagakan jasadmu
Setiap degupan jantung
Berbunyi namamu 
Namun,
Kelibatmu masih disinari mimpi dan bayangan
Mata berkelip kosong dan kelam 
Keamanan meraung
Dicelahan kesengsaraan 
Setiap jejakmu terhapus
Sedikit demi sedikit
Hilang bagai disapu titikan air mata
Namun tiada kudratku menahannya
Jiwaku beku
Hatiku luluh
Rohku lumpuh
Berdiri ku di atas tongkat
Menanti dengan penuh hikmat
Pada mimpi punah
Duniaku dan duniamu
Terpisah kerana masa
Bagaikan kita berada di dalam kiub kaca
Kau disana, aku disini
Hanya mampu merenung
Dicelahan rinai hujan
Sekeliling manusia bersorakan
Gembira melihat kepedihan kita..

Monday, November 05, 2012

semalam Imanku penat..


Rakusku membaham kenikmatan duniawi
Lantas kekenyangan langsung ku puas
Persetankan nilai Iman di hati
Terbang keasyikan dalam khayalan bebas

Sangkaanku kebebasan itu digenggaman
Asyikku terlena didakapan mimpi dan angan
Kata puji manusia melewah dipendengaran
Tanpa sedar aku kelemasan keseorangan

Saat didasar itu
Kuterokai semula lembaran wahyu
Adakah ini jalan yang diimpikan?
Sudahkah tertunai segala kewajipan?

Ah! Langsung melebar kakiku melangkah
Mencari Nur lilin yang kian lemah
Agar bisa ku memahami Kata Allah
Yang terukir buat tuntunan Ummah

Kelmarin Iman ku terkulai
Dek kerana nafsu bujukan si Iblis
Namun hari ini Dia kembali menuntunku
Kembaliku menyedut nafas Taqwa

Curahan Kasih-Mu pada Hamba
Tetap ada walau mereka melupa
Kini ku berdiri sekuat besi
Diatas sejadah takbir ku mulai
Menghina jasmani di hadapan Ilahi
Agar terampun sisa dosa ku ini

Kosong hatiku dicalit rindu
Pada Dia yang Maha Satu
Moga lembaran coretan hatiku
Bisa membuahkan cinta pada-Mu

anak.soleh