Sunday, May 12, 2013

mother..


For every step I take
For every breath I inhale
For every smile I make
For every success I create
For everything that happen in mylife
It’s all start with your sacrifice in rising me up
The period you carry me in your womb
The moment you deliver me as a healthy baby
The time where you woke up in the middle of night
Just for the sake of me – the little boy who knows nothing
Even if I am blessed with a mountain of gold and silver
I would not able – never – to pay you mother
Even if I give you my own life,
It would not be equal as what you have been given me
From the day I born up until now
Mother,
Indeed these words have no value compare to the love you have been offer to me
But these words are coming from the bottom of my heart
Solely just for you…

Saturday, May 11, 2013

hirisan kata



Terkadang
Manusia yang kau senangi
Manusia yang kau sanjungi
Manusia yang kau hormati
Menjadi manusia yang kau benci
Bukan kerana penyakit hati
Tapi kerana perbuatan jasmani
Mereka yang kau sanjungi
Menjadi tubuh yang mempersenda
Menghina dan mencerca
Segala sesuatu tentang dirimu
Tiadalah dayamu untuk memberontak
Bukan caramu untuk menempelak
Disaat itu kau hanya mampu senyum
Melihat karenah mereka yang jijik
Melakar seribu satu tentangmu
Bersenjatakan lidah yang lembut tidak bertulang
Namun tajam bak belati usang
Menikam hati dan jantungmu
Lantas berdarah
Namun pada mereka kau tiada apa
Mereka hanya menyaksikan senyuman palsu
Yang terukir lesu
Sejujurnya mereka bukanlah manusia itu lagi
Manusia yang kau pernah hormati
Manusia yang pernah kau sanjungi
Manusia yang pernah kau senangi
Disaat itu kau ukirlah Firman Ilahi
Ukirlah disatu sudut akalmu
Agar kau tenteram
Agar hatimu senang
Kerana kau masih ditemani Tuhan


“…dan apabila orang-orang Yang berkelakuan kurang adab, hadapkan kata-kata kepada mereka, mereka menjawab Dengan perkataan Yang Selamat dari perkara Yang tidak diingini”
Al-Furqan, 63

naina


Monday, May 06, 2013

Ceritera Hati



Ceritera hati
Sukar dimengerti
Kasih dan benci
Mewarnai kisah hati

Ditepi kaki lima kotaraya
Dua manusia berbalah kata
Mencerca hina tanpa rasa
Jerkahan suara bertukar nada

Tidak semena-mena
Sesusuk tubuh datang mencela
Merungkai serabut suara mereka
Lunak bicara memadam api membara

Namun, menjadi lumrah alam
Secupak air tidak mampu memadam
Api yang menjulang agam
Ketawa sang iblis melihat telatah anak adam

Namun gaya Hud-Hud yang berani
Susuk tubuh itu terus menghampiri
Mempersaudarakan mereka yang berkelahi
Gaya Ansar dan Muhajirin dizaman Nabi

Sebesar-besar merah api
Pasti surut dibuai Nur Imani
Kerna Penjaga bagi hati-hati insani
Hanyalah Dia, Sang Ilahi

Mereka yang bertegang jiwa
Kini sudah berpeluk bahagia
Berkat susuk tubuh yang berhati mulia
Kini entah kemana perginya
Hilang disebalik mereka yang bergelak tawa

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara keduanya saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beroleh Rahmat”
Al-Hujurat, 10

-naina-