Tuesday, February 03, 2015

Seolahnya

Simbahan cahaya mentari
Bagaikan harum bau kasturi
Apatah lagi di musim dingin salji
Terasa ketenangan membaluti
Lalu membias senyuman dibalik pipi

Maka,
Disaat indah itu
Akal dan hati mengukir rindu
Pada susuk tubuh yang Satu
Ironinya figura itu masih belum kutemu
Khabarnya dia wujud ribuan tahun lalu
Anehnya cinta dan rindu
Ia bisa terukir dikalbu
Walau tiada pertemuan yang berlaku

Seolahnya,
Dia masih berjalan disisi manusia
Bait tutur kalamnya masih terasa
Ukiran indah senyum tawa
Terpapar setia dibalik minda

Seolahnya,
Kita pernah bersua
Menjamah tamar bersama
Menghirup zam-zam penghilang dahaga

Seolahnya,
Kita pernah mengatur langkah
Melalui padang pasir yang merekah
Menuju ke kota Mu, Al-Madinah

Namun,
Semua itu hanya mimpi indah
Sengajaku ukir peneman dikala susah
Menjadi ubat penyembuh resah
Resah rindu dan cinta padamu Rasulullah

Hakikatnya,
Mimpi ini enak dimain
Dikala mentari menghangat dihari dingin
Dikala bauan kasturi harum dihembus angin
Dikala hatiku ditusuk rindu dihari kelmarin.

Alunan Musik Latar yang Menusuk Kalbu:
Lah Ahmad - Kehadiranmu


Diambang waktu Zohor,
4/2/2014
Melbourne.