Terbujur sepi diselaputi tanah pusara
Langsung ditinggalkan mereka tanpa suara
Kelihatan seolah-olah akulah si mati itu
Diam menyepi terisi sesak dan sebak dihati
Derap langkah mereka sayup kedengaran
Dengan diriku yang masih di kegelapan
Tanah busuk itu setia menutupi jasadku mati
Sesak nafasku tiada yang mengerti
Oh! Alangkah celaka jikalau ini bukan mimpi
Oh! Bagaimana mungkin ini bukan khayalan
minda?
Kerugian oh kerugianlah diriku ini
Menutupi hayatku tanpa amal dan budi
Tiba-tiba terdengarku derapan kaki
Datang bersama bayangan ngeri
Ketika dua lembaga itu merapati
Gundah cemas menyelubungi hati
Aduh sakitnya aduh pedihnya!
Azab apakah ini?
Tiada yang mendengar ratapanku ini
Mana ayah, mana bonda kemana kalian semua?
Barulah ku sedari
Namun sudah lewat untuk ku kesali
Hidup duniawi aku terleka
Gagalku menyimpan seribu amalan
Beginilah nasibmu wahai pendosa!
Biar kau rasa azab dan denda
Andai saja kau bersedia sebelum ajal
Pasti kau tenang bersama cinta Sang
Penyayang
No comments:
Post a Comment