Friday, December 27, 2013

Derapan Kaki Pejuang


 Terpaku ku sendirian
Membelakangi masa silam
Menghala bebola mataku ke lorong zaman
Mencerna sirah yang mewarnai kehidupan
Membuka mata hati yang ketiduran
Dek terpesona akan keduniaan
Melupakan akar umbi dakwah Islam
Yang diukir Indah kekasih Tuhan
Bergoncang batang tubuhku kekejutan
Membangunkan jiwa yang lena panjang
Meniliti kehidupan Para Pejuang Islam
Mencintai Baginda tanpa batasan
Menggadai dinar dan dirham
Perjudi setiap helaan nafas kehidupan
Mencermin biasan Cinta yang penuh keikhlasan
Hanyasanya demi Rasul dan Tuhan
Kiranya Cinta mereka tiada bandingan
Lalu aku malu sendirian
Melihat diriku dibalik runtuhan zaman
Mencermin setiap satu amalan
Dibayangi bayang hitam dan kealpaan
Mewujudkan pemisah antaraku dan Para Pejuang
Menidakkan bayanganku dicelahan bayangan Kekasih Tuhan
Lalu aku tersungkur kekecewaan
Sesungguhnya bukan ini hasrat yang disimpan
Aku mahu memijak derapan kaki mereka
Mencipta sirah yang penuh keajaiban
Lantas membenarkan bait-bait Kalam
Dititian perjuangan mereka yang digelar Pejuang
Pejuang Sang Rasul dan Tuhan

Naina

Monday, December 16, 2013

Menapak Dilorong Kenangan..



Pagi yang disirami ketenangan
Seperti pagi-pagi dihari semalam
Masih lagi setiaku mengukir derapan
Melalui denai-denai memori silam
Mengenang teman yang mengukir kehidupan
Ku dapati diriku berenang didalam kenangan
Seolah kalian masih bergelak tawa kegirangan
Dipenjuru banggunan fakulti undang-undang

Seolah-olah aku melihat kalian dimeja itu
Mencerap ilmu tanpa jemu
Diselangi melodi tawa memecah kesunyian
Menyelimuti kebosanan yang bertandang tanpa diundang

Dilorong memori setia ku menapak kaki
Melihat kelibat kalian di kantin ini
Menikmati menu yang tersedia tanpa berganti
Duduk bersama kita menikmati
Dihiasi cerita-cerita yang menggeli hati
Sesekali bicara berkisar Kes itu dan ini

Terowong masa berlalu begitu deras
Seolah baru sepurnama kita dibangku kelas
Berlalu sudah empat tahun yang begitu pantas
Dihiasi corak warna kenangan masa lepas

Begitulah kisah ini terukir indah
Dihiasi coretan gelak tawa yang meriah
Diselangi dengan tangis hiba dihati
Menutupi kisah keluarga Legasi 30 ini
Namun jarak mata bukan akhiran episod kita
Kerna jarak hati masih mengikat erat kisah kita
Moga kalian menempa erti bahagia
Tanpa melupai kenangan yang diukir bersama

Salam ku kirim menutupi coretan kata

17 December 2013 / 10.48PM / Mahallah Ali F 2.1C

Naina

Thursday, December 05, 2013

Perahu Iman

Kini kau jauh melayar pergi
Menaiki perahu pilihan hati
Dibayangi cetusan hikmah Sang Ilahi
Bahagia kau melayar perahu hakiki

Saat hati tenteram dialun melodi
Gundah bertandang mengocak kendiri
Kegayutanmu diatas gunung hati
Dimomoki resah kisah memori

Melihat indah pelangi senja
Sekadar indah dibibir mata
Walau tampak jernih di air muka
Dijendela hati terasa perit lukanya

Setianya Dia memimpinmu
Mengirim teman kamar yang penuh syahdu
Walau mungkin hatinya sayu
Ikhlasnya memaut jemarimu penuh rindu

Jadinya, apa lagi tuntutan hatimu?
Nanti Jangan kau meratap seperginya perahu itu
Mungkin baru itu hatimu sedar penuh malu
Betapa dia perahu yang dikirim Tuhan buatmu

Sepertinya Firman Tuhan dihelaian Quran
Insan dibentang  dua permaidani jalan
Permaidani dihiasi onak duri kefasikan
Atau dilakar indah sinaran Iman

Doaku di kejauhan
Agar kau memilih Permaidani Iman
Setia melayari perahu kiriman Tuhan
Menuju destinasi Syurga penuh keajaiban

Wassalam…


#gantilah gundahmu dengan zikir iman, bahagiakanlah nuranimu dengan kasih dan cinta Tuhan. May u find peace my dear sister. Peace besides him, "the chosen one". =)

Freshly crafted from my heart. 12:19am. 6/12/13
Naina