Detik
Merangkak
Setapak
demi setapak
Kiri
kanan manusia sibuk berlari
Ku
berdiri kekakuan
Terpaku
mataku dicelahan kalutan
Menadah
rintik hujan
Mengharap
Rahmat Sang Tuhan
Turun
membasahi jiwa yang kontang
Detik
Berjalan
Selangkah
demi selangkah
Depan
belakang manusia kian sibuk
Mengaut
emas dan perak
Ku
berdiri kekeliruan
Kemana
hendakku menapak
Masa
semakin ligat berlari
Aku
masih kosong
Kosong
ditelan zaman
Kosong
amal kosong bekal
Rambut
kian menguban
Kulit
kian mengedut
Hati
kian gersang
Dahagakan
iman
Oh Tuhan
Ku Rindukan Teman
Yang pernah memimpin tanganku
ke jalanMu yang Terang...
Naina
No comments:
Post a Comment