Ceritera
hati
Sukar
dimengerti
Kasih
dan benci
Mewarnai
kisah hati
Ditepi
kaki lima kotaraya
Dua
manusia berbalah kata
Mencerca
hina tanpa rasa
Jerkahan
suara bertukar nada
Tidak
semena-mena
Sesusuk
tubuh datang mencela
Merungkai
serabut suara mereka
Lunak
bicara memadam api membara
Namun,
menjadi lumrah alam
Secupak
air tidak mampu memadam
Api
yang menjulang agam
Ketawa
sang iblis melihat telatah anak adam
Namun
gaya Hud-Hud yang berani
Susuk
tubuh itu terus menghampiri
Mempersaudarakan
mereka yang berkelahi
Gaya
Ansar dan Muhajirin dizaman Nabi
Sebesar-besar
merah api
Pasti
surut dibuai Nur Imani
Kerna
Penjaga bagi hati-hati insani
Hanyalah
Dia, Sang Ilahi
Mereka
yang bertegang jiwa
Kini
sudah berpeluk bahagia
Berkat
susuk tubuh yang berhati mulia
Kini
entah kemana perginya
Hilang
disebalik mereka yang bergelak tawa
“Sesungguhnya
orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara keduanya saudaramu
dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beroleh Rahmat”
Al-Hujurat,
10
-naina-
No comments:
Post a Comment